Wanita..wanita..tiada habis untuk membahasnya,Saya pernah membaca sebuah artikel (tapi maaf saya lupa sumbernya) tentang wanita...just share aja atau mungkin bisa sebagai bahan diskusi..ada beberapa yang saya ingat dalam artikel itu:
- Ketika Tuhan menciptakan pria, Tuhan membutuhkan kromosom wanita. Sehingga pria itu diberi tanda melalui kromosomnya dengan dua huruf XY, di mana X menggambarkan kromosom wanita. Sementara untuk menciptakan wanita, Tuhan tak membutuhkan kromoson Y yang menandakan itu pria, maka wanita diberi tanda pada kromosomnya sebagai XX. Jadi istilah tulen itu seharusnya bukan untuk pria, karena selama hidupnya pria tak akan pernah tulen. Yang pantas menggunakan istilah tulen itu, seharusnya wanita. Tetapi tak tahu mengapa kok malah laki-laki yang memakainya ya? :D
- Adalah benar sebuah ungkapan “Di balik kesuksesan seorang pria, berdiri di belakangnya seorang wanita”. Jadi wanita itu sebagai penopang bisa diayangkan kalau penopangnya lemah dari yang ditopang, ia tak akan disebut sebagai penolong dan penopang, bukan? Nah, selama ini, saya berpikir kalau pria itu yang menopang. Tetapi kalau dilihat lagi dr ungkapan tersebut Ternyata?
- Tak pernah ada di dunia ini laki-laki lahir dari laki-laki. Tetapi untuk mengadakan laki-laki di dunia ini harus membutuhkan wanita.Coba bayangkan kalau wanita demo tak mau lagi hamil, maka selesailah cerita pria di dunia ini. Maka saya heran ada pria berani memukuli wanita, menyakiti hati, menyiksa dan membuat babak belur seseorang yang melahirkan mereka. Itu namanya bukan lagi pengecut, tetapi kurang ajar.Dan kalau wanitanya kurang ajar menurut pria, dan pantas dihajar, itu menurut saya hebatnya wanita sehingga laki-laki bisa dibuat naik pitam. Maka coba liat kembali point ke- 2. Wanita itu hebatnya, bisa meninggikan pria tetapi ada masanya ia sangat mampu merendahkan pria. Dan saat direndahkan lah, pria mulai mengambil aksinya. Itu sah-sah saja, orang menjadi tersinggung bisa jadi kalap.. Terus apakah wanita menderita ketika disakiti? Mungkin saja, tetapi mereka sudah terbiasa kesakitan,baiklah kita bahas pada point ke-4
- Wanita itu sudah sejak di masa muda menderita. Waktu mereka datang bulan, mereka berdarah, dan kadang ada yang mengalami kesakitan luar biasa. Mungkin hal ini yang membuat rasa sakit menjadi hal yang biasa bagi seorang wanita. Di saat yang sama, para pria bergembira memenuhi hari masa remajanya. Sini menderita, sana enak-enak.
- Pada saat wanita hamil, mereka terengah-engah dengan dua beban di badan. Mereka dan bayinya. Yaa..kalau bayinya hanya satu bayangkan kalau double,triple dan seterusnya! Itu masih harus menjalani tugas dan tanggung jawab sebagai wanita, ibu dan istri. Badan tanpa beban saja sudah gempor, bayangkan masih ada tambahan lagi. Pada saat melahirkan, mereka berdarah lagi. Para pria berdoa dan mengabadikan foto-foto saat kelahiran. Tak ada darah, tak ada penderitaan.
- Kalau Anda sedang mengajukan permohonan memiliki kartu kredit, nama siapakah yang harus Anda tulis di lembar permohonan? Nama ibu kandung, bukan? Pernahkah Anda melihat kalau ada bank issuer membutuhkan nama bapak?
- Dan yang terakhir ada ungkapan legendaris yang bernilai super tinggi. “Surga itu di telapak kaki Ibu”. apakah ada di telapak kaki bapak? Jadi kalau ada pria mengurangajari wanita, itu ia tak sedang mengurangajari wanita yang bersangkutan, tetapi mengurangajari surga. Dan itu tandanya surga tak mau bersamanya
gara2 patah hati hikmahNya dirimu jd gini nih ya wan.
BalasHapussemua karyamu ad hikmah dari patah hati.apakah masih tersimpan dendam di hatimu,wan?
BalasHapus