Minggu, 04 Juli 2010

III. SPESIFIKASI BAHAN

A. BAHAN BAKU

Air Laut
• pH : 7,5 – 8,4
• Densitas : 1,020 – 1,029 kg/m3
• Komposisi (Kirk and Othmer, 1949)
NaCl : 2,68 % wt
MgCl2 : 0,32 % wt
MgSO4 : 0,22 % wt
CaSO4 : 0,12 % wt
KCl : 0,07 % wt
NaBr : 0,008 % wt
H2O : 96,582 % wt

Sodium Klorida
• Rumus molekul : NaCl
• Berat molekul : 58,454 kg/kmol

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

A. Macam – macam proses

Pembuatan NaOH dimulai pada tahun 1853, yaitu ketika soda mulai digunakan dalam industri secara luas. Dalam pembuatan NaOH dikenal 2 macam proses yang umum digunakan, yaitu :

1.Proses Produksi NaOH dari Lime dan Soda Ash


Pada proses ini bahan yang digunakan adalah Soda Ash (Na2CO3) dan Lime (Ca(OH)2). Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Na2CO3 + Ca(OH) 2  2NaOH + CaCO3

Metode ini dilakukan sebagai berikut :
Larutan Na2CO3 dicampur dengan Ca(OH)2 yang menghasilkan larutan NaOH dan CaCO3(s). Setelah dipisahkan maka larutan NaOH dipekatkan untuk menghasilkan konsentrasi NaOH yang diinginkan. Proses ini dapat dilakukan secara batch maupun kontinue. Pada reaksi di atas digunakan larutan Na2CO3 20 %,

PRARANCANGAN PABRIK SODIUM HIDROKSIDA DARI SODIUM KLORIDA KAPASITAS 50.000 TON / TAHUN (Skripsi) Oleh Wahyu Tri Astuti dan Maria Magdalena T.H

I.PENDAHULUAN



A.Latar Belakang


Perkembangan industri kimia di Indonesia semakin mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah maupun keanekaragamannya. Seiring dengan perkembangan tersebut, terjadi pula peningkatan pada ketersediaan dan kebutuhan terhadap bahan baku serta bahan pembantu. Pendirian pabrik Sodium Hidroksida merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pabrik kimia khususnya kebutuhan akan Sodium Hidroksida. Sodium Hidroksida (NaOH) termasuk dalam “ heavy chemical industry “ yang penting dari segi ekonomi. Heavy chemical adalah bahan kimia baku yang diproduksi dalam volume besar dengan harga rendah dengan konsumen utamanya adalah berbagai industri.

Di Indonesia, kebutuhan akan NaOH dalam negeri dipenuhi dari impor dan produksi dalam negeri. Pendirian pabrik Sodium Hidroksida mempunyai prospek yang cukup baik yang akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
1.Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan dari negara lain.
2.Untuk menghemat pengeluaran negara dalam impor NaOH.
3.Memperlancar roda perekonomian di Indonesia dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.
4.Untuk menggerakkan pertumbuhan industri lain di Indonesia yang menggunakan bahan baku serta bahan pembantu NaOH.

B.Kegunaan Produk


NaOH digunakan di berbagai bidang industri. Kebanyakan digunakan sebagai basa dalam produksi bubur kayu (pulp) dan kertas, tekstil, air minum, sabun, dan detergent. NaOH adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia, penetral asam. Kegunaan yang lain adalah sebagai katalis dalam proses transesterifikasi metanol dan trigliserida, serta membantu mengurangi zat warna dari kotoran yang berupa getah minyak bumi. NaOH juga digunakan dalam industri serat dan plastik, untuk industri rayon, gelas, petrokimia, pupuk, bahan peledak, zat pelarut dan bahan – bahan kimia lain.

C.Ketersediaan Bahan Baku


Bahan Baku yang digunakan pada pabrik NaOH adalah sodium klorida (NaCl) dan air (H2O). Adapun bahan utama NaCl berasal dari air laut atau garam industri. Oleh karena sebagian besar wilayah Indonesia dikelilingi lautan yang mana air lautnya mengandung garam, maka persediaan bahan baku yang telah ada sudah dirasa cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku dipabrik sodium hidroksida ini.


D.Kapasitas Rancangan


Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari BPS konsumsi impor NaOH di Indonesia adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data impor NaOH di Indonesia dari tahun 2002-2006

(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010)


Gambar 1.1 Grafik Hubungan Tahun dengan Jumlah impor NaOH di Indonesia

Untuk menghitung kebutuhan impor NaOH dapat menggunakan persamaan garis lurus y = ax + b , yang diperoleh dengan menggunakan metode least square.

Tabel 1.2 Data Perhitungan Kebutuhan Impor.


a=(jumlh y)/n = 5.187,422 b= 435,42



Diperoleh persamaan garis lurus: y = 5.187,422 x – 435,42
Dimana: y = jumlah impor (ton/tahun)
x = tahun ke-
Sehingga pada tahun 2015, yaitu tahun ke-14, kebutuhan impor NaOH dapat diprediksi sebagai berikut:
y = 5.187,422 (14) – 435,42 (ton/tahun)
y = 72.188,488 ton /tahun

Untuk menentukan kapasitas rancangan, selain didasarkan pada kebutuhan pasar, juga didasarkan pada kapasitas pabrik yang sudah ada dan mampu beroperasi secara komersial. Negara Jepang merupakan salah satu pemasok NaOH terbesar untuk Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat beberapa pabrik penghasil NaOH seperti PT. Asahimas Chemical (PT. ASC) yang memproduksi Caustic Soda Liquid (NaOH) dengan konsentrasi 48% sebesar 370.000 ton/tahun. Namun keberadaan pabrik tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan NaOH. Sehingga atas dasar hal – hal tersebut, pabrik NaOH akan didirikan dengan kapasitas 50.000 ton/tahun, dengan perincian sekitar 100% kapasitas pabriknya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Diharapkan juga kebutuhan akan NaOH dalam industri di Indonesia dapat terpenuhi dan akan merangsang pertumbuhan pabrik baru yang menggunakan bahan baku serta bahan pembantu NaOH. Selain itu juga dapat membantu memperlancar roda perekonomian di Indonesia dan juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.

Selasa, 20 April 2010

Bensin dan Bilangan Oktan

Komponen utama bensin adalah n-heptena (C7H16) dan isooktana (C8H18). Kualitas bensin ditentukan oleh kandungan isooktana (bilangan oktan). Bilangan oktan untuk n-heptana = 0 dan isooktana = 100.

Fungsi kandungan isooktana pada bensin:
1.Mengurangi ketukan (knocking) pada mesin
2.Meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga energi yang dihasilkan lebih besar.

Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan:
1.Memperbesar kandungan isooktana
2.menambah zat akditif antiketukan (TEL, MTBE dan etanol).


*Tetraethylleed (TEL) Pb(C2H5)4
Untuk mengubah Pb dari padat ke gas ditambahkan zat adiktif lain yaitu etilen bromida (C2H5Br) yang nantinya akan bereaksi membentuk uap PbBr2. Namun Pb nantinya dapat membahayakan kesehatan karna merupakan logam berat.

*Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE)
Memiliki bilangan oktan 118, dan lebih aman disbanding TEL karena tidak mengandung logam berat namun tetap berpotensi mencemari lingkungan karena sulit diuraikan Mikroorganisme.

*Etanol
Memiliki bilangan oktan 123 dan lebih unggul disbanding TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dan mudah diuraikan mikroorganisme. Selain itu bahan baku untuk membuat etanol juga dari fermentasi tumbuh-tumbuhan yang melimpah dialam dan dapat dibudidayakan.


Kegunaan minyak bumi dan Residunya

1.Kegunaan Minyak Bumi
a.Bahan Bakar Gas
Terdapat 2 jenis gas dalam bentuk cair untuk bahan bakar:
- Liquifed Natural Gas (LNG)
Gas rawa yang terdiri atas 90% metana dan 10% etana
- Liqufied Petroleum Gas (LPG)
Dikenal dengan gas elpiji dengan koponen utama propana (C3H8) dan Butana (C4H10)
Umum digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri, selain itu juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik dan zat adiktif bensin.
b.Pelarut dalam industri (exp:petrolium eter)
c.Bahan bakar kendaraan bermotor (exp: bensin, solar)
d.Bahan bakar rumah tangga dan bahan baku pembuatan bensin (exp: kerosin, minyak tanah)
e.Bahan bakar untuk mesin diesel dan bahan baku pembuatan bensin.
f.Minyak pelumas
g.Bahan pembuatan sabun dan detergen
h.Residu minyak bumi, yang terdiri atas:
Parafin: digunakan dalam pembuatan obat-obatan, kosmetik, dan lilin
Aspal : digunakan sebagai pengeras jalan
Residu minyak bumi yang berupa senyawa alkana rantai panjang diuraikan menjadi senyawa alkena yaitu etena atau butadiena yang dapat diolah lebih lanjut menjadi senyawa karbon lain seperti senyawa polietena (plastik) dan senyawa etanol. Residu minyak bumi juga digunakan sebagai bahan dasar industri petrokimia.

Bensin dan Bilangan Oktan

Komponen utama bensin adalah n-heptena (C7H16) dan isooktana (C8H18). Kualitas bensin ditentukan oleh kandungan isooktana (bilangan oktan). Bilangan oktan untuk n-heptana = 0 dan isooktana = 100.

Fungsi kandungan isooktana pada bensin:
1. Mengurangi ketukan (knocking) pada mesin
2. Meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga energi yang dihasilkan lebih besar.

Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan:
1. Memperbesar kandungan isooktana
2. menambah zat akditif antiketukan (TEL, MTBE dan etanol).


Tetraethylleed (TEL) Pb(C2H5)4
Untuk mengubah Pb dari padat ke gas ditambahkan zat adiktif lain yaitu etilen bromida (C2H5Br) yang nantinya akan bereaksi membentuk uap PbBr2. Namun Pb nantinya dapat membahayakan kesehatan karna merupakan logam berat.

Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE)
Memiliki bilangan oktan 118, dan lebih aman disbanding TEL karena tidak mengandung logam berat namun tetap berpotensi mencemari lingkungan karena sulit diuraikan Mikroorganisme.

Etanol
Memiliki bilangan oktan 123 dan lebih unggul disbanding TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dan mudah diuraikan mikroorganisme. Selain itu bahan baku untuk membuat etanol juga dari fermentasi tumbuh-tumbuhan yang melimpah dialam dan dapat dibudidayakan.


Kegunaan minyak bumi dan Residunya

1.Kegunaan Minyak Bumi
a.Bahan Bakar Gas
Terdapat 2 jenis gas dalam bentuk cair untuk bahan bakar:
- Liquifed Natural Gas (LNG)
Gas rawa yang terdiri atas 90% metana dan 10% etana
- Liqufied Petroleum Gas (LPG)
Dikenal dengan gas elpiji dengan koponen utama propana (C3H8) dan Butana (C4H10)
Umum digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri, selain itu juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik dan zat adiktif bensin.
b. Pelarut dalam industri (exp:petrolium eter)
c. Bahan bakar kendaraan bermotor (exp: bensin, solar)
d. Bahan bakar rumah tangga dan bahan baku pembuatan bensin (exp: kerosin, minyak tanah)
e. Bahan bakar untuk mesin diesel dan bahan baku pembuatan bensin.
f. Minyak pelumas
g. Bahan pembuatan sabun dan detergen
h. Residu minyak bumi, yang terdiri atas:
Parafin: digunakan dalam pembuatan obat-obatan, kosmetik, dan lilin
Aspal : digunakan sebagai pengeras jalan
Residu minyak bumi yang berupa senyawa alkana rantai panjang diuraikan menjadi senyawa alkena yaitu etena atau butadiena yang dapat diolah lebih lanjut menjadi senyawa karbon lain seperti senyawa polietena (plastik) dan senyawa etanol. Residu minyak bumi juga digunakan sebagai bahan dasar industri petrokimia.

Senin, 12 April 2010

Ketika Sulit Untuk Bicara


Terkadang tidak semua orang dapat dengan lancar mengatakan apa yang ada dibenak dan pikiranya walaupun sebelumnya sudah terangkai indah dalam memori otak kata-kata bak pohon karet yang tersusun rapi dari berbagai sudut. Hal ini tentu sangat disayangkan karena bisa jadi kata-kata yag tak mampu terucap itu justru sarat dengan hal-hal baik atau bahkan mungki seperti not-not yang tersusun rapih membentuk nada-nada indah dalam ritme yang teratur yang mampu menghipnotis si pendengar dan spontan mengikutinya . Tapi sayang itu tak mampu tertuang......

Ingat kembali bahwa tuhan menciptakan manusia itu sempurna dibanding ciptaan lainnya dimana dilengkapi dengan panca indra...Coba tilik sejenak, pada bagian indra peraba berupa tangan....tangan yang mampu bekerja dalam kesadaran manusia setelah melalui rangkaian peristiwa dan akhirnya otak mengambil peranan untuk menggerakan si tangan. Sudah disebutkan di awal bahwa kata-kata itu berasal dari pikiran kita yang dalam hal ini tersimpan dalam wadah yang bernama otak. Nah jadi apabila si otak mampu memerintahkan si tangan untuk menyampaikan apa yang ada didalamnya alhasil akan tercipta tulisan-tulisan yang dapat mewakili diri walau tak dapat didengar namun dapat dimengerti...

Untuk rekan-rekan yang sampai saat ini tidak berani untuk bicara, mungkin ada baiknya jangan memendam semuanya dalam otak. Ingatlah bahwa mencatat adalah bagian penting untuk menghemat memori ingatan kita. So..katakan apapun yang ingin anda katakan, jika lidah tak mampu berucap maka tuangkan semuanya dalam media kecil bernama kertas dan pena...hal ini ternyata juga dapat menambah kosa kata yang kita miliki. Semakin banyak yang mampu tertuang itu berarti semakin banyak pula kosa kata yang dimiliki....
(terinspirasi dari teman-teman yang mampu menciptakan susunan kata yang luar biasa, sederhana namun sarat makna).....akhir kata jika mulutmu enggan mencipta suara maka biarkan tanganmu mencipta karya yang luar biasa!! 

Senin, 01 Maret 2010

Tentang Gas

About Gas
Gas adalah suatu fase benda atau merupakan satu dari tiga wujud zat.

Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut.
1. Gas bersifat transparan.
2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang.
8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Gas Ideal
Gas ideal tidak ada dalam kehidupan sehari-hari; yang ada dalam kehidupan sehari-hari cuma gas riil alias gas nyata. Gas ideal cuma bentuk sempurna yang sengaja kita buat untuk mempermudah analisis, mirip seperti konsep benda tegar atau fluida ideal. Definisi Mikroskopis Gas Ideal Diantaranya:
• Suatu gas yang terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan molekul.
• Molekul-molekul bergerak secara serampangan dan memenuhi hukum-hukum gerak Newton.
• Jumlah seluruh molekul adalah besar
• Volume molekul adalah pecahan kecil yang diabaikan dari volume yang ditempati oleh gas tersebut.
• Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekul tersebut kecuali selama tumbukan.
• Tumbukannya elastik (sempurna) dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT

dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:

Adanya konsep gas ideal ini juga sangat membantu kita dalam meninjau hubungan antara Hukum Boyle, Charles dan hukum Gay-Lussac.
a. Hukum Boyle
Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas (jumlah mol) dan temperatur suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah ternyata tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga perkalian antara tekanan (P) dan volume (V) , selalu mendekati konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna (ideal).Kemudian hukum ini dikenal dengan Hukum Boyle dengan persamaan :
PV=Konstan atau P1 V1 = P2 V2
b. Hukum Charles
adalah hukum gas ideal pada tekanan tetap yang menyatakan bahwa:
pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap temperaturnya (dalam Kelvin).
Secara matematis, hukum Charles dapat ditulis sebagai:
V/T=k

dengan
V: volume gas (m3),
T: temperatur gas (K), dan
k: konstanta.

c. Hukum Gay-Lusac
Gay-Lussac menemukan bahwa
Tekanan dari sejumlah tetap gas pada volum yang tetap berbanding lurus dengan temperaturnya dalam kelvin
Secara matematis dapat dinyatakan

P/T=k
dimana:
P adalah tekanan gas.
T adalah temperatur gas (dalam Kelvin).
k adalah sebuah konstanta.

Hukum ini dapat dibuktikan melalui teori kinetik gas, karena temperatur adalah ukuran rata-rata energi kinetik, dimana jika energi kinetik gas meningkat, maka partikel-partikel gas akan bertumbukan dengan dinding/wadah lebih cepat, sehingga meningkatkan tekanan.
Hukum Gay-Lussac dapat dituliskan sebagai perbandingan dua gas

P1/T1=P2/T2 atau P1T1=P2T2